Rifampisin merupakan golongan antibiotic yang mempunyai sektrum luas. Rifampisin juga banyak dipakai untuk menanggulangi infeksi Mycobacterium tuberculosis. Rifampisin efektif menghadapi infeksi Staphylococcis dan Neisseria meningitides. Antibiotik ini merupakan bentuk pengobatan pertama untuk menanggulangi penyakit Tuberkulosis dan Lepra.
Golongan antibiotic rifampisin pertama kali ditemukan pada akhir 1950-an, didalam bakteri tanah Streptomyces medditeranei. Rifampisin termasuk kelompok senyawa kimia yang bernama gugus ansa.
Rifampisin memiliki mekanisme kerja dengan cara menghambat pertumbuhan bakteri dengan menghambat system protein terutama pada tahap transkripsi. Rifampisin menghalangi pelekatan enzim RNA polymerase dengan berikatan sisi aktif enzim tersebut. Rifasim sendii tidak melekat pada enzim RNA polymerase milik mamalia. Oleh karena itu anti biotik ini tidak toksik terhadap mamalia.
Resistensi terhadap rifampisin dapat terjadi ketika mutasi spontan pada bakteri membuat enzim RNA polimerase bakteri tersebut kehilangan afinitas terhadap antibiotik tersebut. Selain dari pada itu, resistensi terhadap rifampisin dapat dipengaruhi oleh keberadaan enzim yang menonaktifkan rifampisin dengan memindahkan molekul ADP-ribosil ke salah satu gugus hidroksil pada rantai karbon alifatik dalam antibiotic rifampisin. Resistensi melalui enzim dapat tersebar melalui penyebaran horizontal lewat plasmid.
Rifampisin menghambat pertumbuhan berbagai gram positif fan gram negative terhadap bakteri gram positif efeknya kurang kuat di bandingkan penisilin G, tetapi sedikit melebihi eritromisin dan sefalotin.
Sumber :
Anonimous. “ Refimpisin” (http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/577/jbptitbpp-gdl-wahyudiuun-28813-2-1991ts-2.pdf)
Wikipedia “Refimpisin” 2014 ( http://id.wikipedia.rg/wiki/rifampasin)/
www.informasiobat.com/rifampisin
www.klikparu.com/2014/04/rifampisin-obat-antituberkulosis-oat.html
digilib.itb.ac.id/files/.../jbptitbpp-gdl-wahyudiuun-28813-2-1991ts-2.pdf
No comments:
Post a Comment